Bandung — Seorang arsitek muda asal Bandung mendadak viral setelah membagikan hasil desain bangunannya yang terinspirasi dari pola visual dalam permainan Mahjong Ways. Tak hanya unik secara estetika, konsep desainnya dinilai memiliki harmoni yang jarang ditemui dalam karya-karya arsitektur modern.
Adalah Arvin Dwi Prakoso (28), lulusan teknik arsitektur dari salah satu universitas negeri di Jawa Barat, yang secara jujur mengungkap bahwa dirinya sering mencari inspirasi dari hal-hal tidak biasa. Salah satunya adalah permainan berbasis simbol klasik seperti Mahjong Ways.
Dalam video berdurasi dua menit yang ia unggah di media sosial, Arvin menjelaskan bahwa saat bermain game bertema Asia itu, ia tertarik pada susunan vertikal-horizontal, simetri warna, serta cara simbol dikelompokkan. “Ada ritme visual yang sangat presisi, mirip grid layout dalam arsitektur modern,” ujarnya.
Ia kemudian mengadaptasi ide tersebut menjadi konsep fasad bangunan bertingkat tiga dengan elemen kotak modular. Setiap modul memiliki warna netral yang menyerupai simbol klasik Mahjong, dengan susunan yang mengikuti pola tertentu.
Reaksi netizen pun beragam, namun sebagian besar mengaku tak menyangka bahwa inspirasi desain bisa datang dari permainan digital. “Keren banget. Nggak pernah kepikiran bahwa game seperti itu bisa jadi sumber ide bangunan,” tulis seorang pengguna Instagram di kolom komentar.
Bahkan beberapa pengembang properti mulai tertarik dengan gaya desain yang diusung Arvin. Konsep modular dan pola berulang dianggap cocok untuk bangunan komersial modern seperti kafe, co-working space, dan hunian studio.
Dalam prosesnya, Arvin memetakan simbol Mahjong dalam bentuk grid 6x5, lalu menerjemahkannya menjadi layout bangunan lengkap: mulai dari posisi jendela, ventilasi silang, hingga pengaturan pencahayaan alami. Semua disusun mengikuti ‘ritme scatter’ yang awalnya hanya ia pelajari dari bermain secara iseng di waktu luang.
“Saya percaya bahwa inspirasi desain bisa datang dari mana saja, bahkan dari hal yang dianggap tidak relevan oleh orang lain,” kata Arvin.
Kisah ini menjadi diskusi hangat di forum arsitek dan desain. Beberapa mengapresiasi pendekatan out-of-the-box Arvin, sementara yang lain merasa tertantang untuk mulai menggali inspirasi dari dunia visual digital—bukan hanya dari literatur teknis atau referensi konvensional.
“Layout dalam game itu kadang punya logika visual yang kompleks. Kalau diterjemahkan dengan benar, bisa jadi struktur yang kuat sekaligus estetis,” ujar seorang dosen arsitektur dari ITB yang menanggapi karya Arvin.
Kreativitas memang tidak memiliki batas. Dari permainan santai yang terlihat biasa, ternyata bisa lahir gagasan desain arsitektur yang inovatif dan fungsional. Arvin membuktikan bahwa perpaduan antara hiburan digital dan ilmu arsitektur bisa menciptakan sesuatu yang segar, berani, dan berbeda.
Apakah ini akan jadi tren baru di dunia desain? Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi satu hal pasti: inspirasi bisa datang dari tempat yang tak pernah kita duga sebelumnya.